🐩 Puisi Merdeka Atau Mati

Ada berbagai penyebab tangan kanan kebas yang didasari masalah kesehatan, dari yang paling ringan hingga mencemaskan. Kondisi ini juga disebut dengan parestesia. Tangan yang kebas atau mati rasa bisa disusul dengan gejala lainnya atau tidak sama sekali. Penting untuk mencari pertolongan atau memeriksakannya jika perasaan kebas

Kumpulan Contoh Puisi 'Merdeka atau Mati' untuk Lomba 17 Agustus, Dirgahayu HUT ke 77 RI – Pada artikel ini terdapat contoh kumpulan puisi dengan judul “Merdeka atau Mati” yang bisa kamu jadikan referensi untuk perlombaan dalam rangka menyambut HUT ke 77 RI. Slogan heroik “Merdeka atau Mati!” sebagian orang mengatakan itu adalah pekik Bung Tomo melalui radio Surabaya dan berhasil membakar semangat para pejuang kemerdekaan pada peristiwa 10 November 1945. Makna dari semboyan tersebut adalah apakah kita lebih memilih merdeka dengan berjuang atau hanya berdiam diri saja tanpa berjuang dan membiarkan negara tetap sengsara. Baca Juga Naskah Kemerdekaan HUT RI ke 77 dan Puisi Serta Poster 17 Agustus 2022, Download Disini Berikut kumpulan contoh puisi Merdeka atau Mati untuk lomba 17 Agustus 2022 dalam menyambut HUT ke 77 RI. 1. Merdeka atau Mati Karya Yamin Darah di tanah tak bertuan menggenang Ratusan nyawa melayang Bergelimpangan di medan perang Mengangkat panji kemenangan Seorang pejuang berteriak lantang Gagah berani memegang senjata lawan penjajah Dua kata menjadi pilihan Merdeka atau mati Tubuh kekar dihujani peluru Penuh lubang di sekujur tubuh Darah bercucuran mereka tetap tegak berdiri Sekali lagi lantangkan merdeka atau mati Baca Juga 20 Puisi Hari Kemerdekaan HUT RI ke-77 Karya Sastrawan Nusantara Terbaik 2. Merdeka atau Mati Csa_Banowaty Genangan darah tumpah di atas tanah tak bertuan Beratus-ratus nyawa melayang bergelimpangan di atas tanah tak bertuan sebuah tanah lapang yang dahulu menjadi medan perang Seorang pejuang berteriak lantang mengangkat tinggi panji kemenangan gagah berani memegang senjata melawan penjajah hina dan nista Dua kata menjadi pilihan merdeka atau mati tak ada lain selain itu kecuali merdeka atau mati hujan peluru memberondong tubuh kekarnya tetap tegak meski tubuh berlubang tertembak peluru tajam darah bercucuran membanjiri medan perang meski namamu tak kami kenal meski jasadmu tertimbun bersama gundukan tanah atau ragamu berserakan hancur lebur terkena ledakan senjata penghancur namun kau lah pahlawan sejati kami yang telah mengorbankan jiwa dan ragamu demi sebuah hak kebebasan yakni kemerdekaan Baca Juga Contoh Puisi Singkat Kemerdekaan untuk Lomba 17an HUT RI ke 77 3. Di Balik Seruan Pahlawan Oleh Zhara Aurora Kabut.. Dalam Kenangan pergolakan pertiwi Mendung.. Bertandakah hujan deras Membanjiri rasa yang haus kemerdekaan Dia yang semua yang ada menunggu keputusan sakral Serbu.. Merdeka atau mati! Allahu Akbar! Titahmu terdengar kian merasuk dalam jiwa Dalam serbuan bambu runcing menyatu Engkau teruskan menyebut ayat suci Engkau teriakkan semangat juang demi ngeri Engkau relakan terkasih menahan tepaan belati Untuk Ibu pertiwi Kini kau lihat Merah hitam tanah kelahiranmu Pertumpahan darah para penjajah keji Gemelutmu tak kunjung sia Lindungannya selalu di hatimu Untuk kemerdekaan Indonesia Abadi Baca Juga 11 Kumpulan Puisi Kemerdekaan Karya Penyair Ternama Indonesia 4. Puisi Merdeka atau Mati. Karya Ozy V. Alandika Merdeka atau mati Tidak bisa kita jawab sendiri Perjuangan mereka dulu tanpa henti Entah itu bergerilya atau bertepi Merdeka atau mati Dulu pahlawan menangis darah untuk proklamasi Tertusuk duri berkali-kali Demi mewujudkan Indonesia menjadi negeri Merdeka atau mati Pejuang kemerdekaan adalah sebaik-baiknya abdi Semua bersatu dan bersiap mati Mengusir penjajah agar segera pergi Merdeka atau mati Hari ini aku harus berdoa untuk negeri melanjutkan merdeka dalam visi misi Tak akan pernah berhenti hingga mati Baca Juga Naskah Puisi Diponegoro Karya Chairil Anwar, Bisa Digunakan untuk Lomba HUT RI 5. Merdeka dan Jangan Mati Karya Yo Herie Suyidna Merdeka Dan jangan mati Itu pekikku Untuk kedua Anakku Si Putera dan juga si Puteri Agar mampu berteriak lantang Merdeka dan jangan mati Aku pernah punya mimpi Mimpi akan kedua Anakku itu Pewaris aliran darah merahku Penerus putih tulangku Dalam dirinya rohku mengaura Tentu aku menaruh kasih yang luar biasa bagi-Nya Untuk itu hormati aku mengajari pekik para Anakku Merdeka dan jangan mati Pekikku bukan bias tawaran Tapi tongkat komando memprasasti Merdeka dan jangan mati Bukan merdeka atau mati Aku sebagai bapak-Nya Menaruh cita pada kedua Anakku Sang Putera dan juga sang Puteri Agar merdeka dan jangan mati Baca Juga [Qoutes] 16 Kata Bijak Sutan Syahrir tentang Kemerdekaan dalam Menyambut HUT RI ke 77 Cocok untuk Caption IG hingga Twitter 6. Merdeka atau Mati Genangan darah tumpah di atas tanah tak bertuan Beratus-ratus nyawa melayang bergelimpangan di atas tanah tak bertuan sebuah tanah lapang yang dahulu menjadi medan perang seorang pejuang berteriak lantang mengangkat tinggi panji kemenangan gagah berani memegang senjata melawan penjajah hina dan nista dua kata menjadi pilihan merdeka atau mati tak ada lain selain itu kecuali merdeka atau mati hujan peluru memberondong tubuh kekarnya tetap tegak meski tubuh berlubang tertembak peluru tajam darah bercucuran membanjiri medan perang meski namamu tak kami kenal meski jasadmu tertimbun bersama gundukan tanah atau ragamu berserakan hancur lebur terkena ledakan senjata penghancur namun kau lah pahlawan sejati kami yang telah mengorbankan jiwa dan ragamu demi sebuah hak kebebasan yakni kemerdekaan sekali lagi lantangkan dua pilihan merdeka atau mati Nah itulah kumpulan contoh puisi Merdeka atau Mati untuk lomba 17 Agustus 2022 dalam menyambut HUT ke 77 RI. KK Artikel Terkait Naskah Kemerdekaan HUT RI ke 77 dan Puisi Serta Poster 17 Agustus 2022, Download Disini Contoh Puisi Singkat Kemerdekaan untuk Lomba 17an HUT RI ke 77 20 Puisi Hari Kemerdekaan HUT RI ke-77 Karya Sastrawan Nusantara Terbaik 11 Kumpulan Puisi Kemerdekaan Karya Penyair Ternama Indonesia Naskah Puisi Diponegoro Karya Chairil Anwar, Bisa Digunakan untuk Lomba HUT RI Dapatkan Update Berita Terbaru dari di Google News Peringatanhari kemerdekaan Indonesia ke-76 tinggal beberapa hari lagi. Berbagai perayaan dilakukan untuk memeriahkan semarak kemerdekaannya. Puisi menjadi salah satu hal yang tak pernah luput dalam perayaan kemerdekaan Indonesia. Arti dan makna yang terkandung di dalamnya mampu menumbuhkan rasa nasionalisme serta patriotisme seseorang.
Puisi memperingati 17 Agustus dengan judul puisi kemerdekaan atau puisi merdeka berjudul puisi merdeka dan jangan kata kata memperingati hari kemerdekaan dalam bait bait puisin kemerdekaan yang dipublikasikan berkas puisi, selengkapnya disimak saja berikut puisi merdeka atau mati dalam deretan bait bait puisi merdeka jangan MERDEKA DAN JANGAN MATIKarya Yo Herie SuyidnaMerdekaDan jangan matiItu pekikkuUntuk kedua AnakkuSi Putera dan juga si PuteriAgar mampu berteriak lantangMerdeka dan jangan matiAku pernah punya mimpiMimpi akan kedua Anakku ituPewaris aliran darah merahkuPenerus putih tulangkuDalam dirinya rohku mengauraTentu aku menaruh kasih yang luar biasa bagi-NyaUntuk itu hormati aku mengajari pekik para AnakkuMerdeka dan jangan matiPekikku bukan bias tawaranTapi tongkat komando memprasastiMerdeka dan jangan matiBukan merdeka atau matiAku sebagai bapak-NyaMenaruh cita pada kedua AnakkuSang Putera dan juga sang PuteriAgar merdeka dan jangan matiKediri, 17 Agustus 2018Demikianlah Puisi memperingati 17 Agustus berjudul puisi merdeka jangan mati baca juga puisi kemerdekaan atau puisi perjuangan Indonesia yang telah dipublikasikan Puisi Merdeka Atau Mati dapat menghibur dan menginspirasi untuk menulis puisi pahlawan atau puisi kemerdekaan Indonesia.
MERDEKAatau MATI!! itulah semboyan terdahulu nenek moyang kita, yang terlontarkan demi membela Tanah suci kita. Jasa pahlawan, jasa penuh kenangan, jasa yang tak akan mampu di beli dengan harta, jasa yang punya tujuan "Merdeka atau Mati". Mari kita perjuangkan bersama Indonesia Adil dan Sejahtera. Tetaplah menjadi Satu, Jangan Terpecah.
Merdeka atau Mati Abdullah Muadz Merdeka atau mati Kayanya enakan mati…? Yaa,… mati rasa.. Rasa malu apalagi kalau sudah mati paaaling.. enak Enak makan raskin hasil nilep Orang kaya makan beras orang miskin.. Uhuuuyy.. ini bisa masuk guiness book or record Mengalahkan babi-babi dimanapun juga Karena serakus rakus babi…, …tidak ada yang mengambil jatah temannya sendiri.. Merdeka atau mati…! Kayanya enakan mati…? Yaa mati urat…malu. . Diganti dengan urat kuda paaaling uenak… Enak main kuda-kudaan, sambil pakai kamera.. Antara wakil rakyat bersama seorang artis Uhuuuyy..! ini bisa masuk guiness book of record Mengalahkan kucing-kucing manapun Karena senekat-nekat kucing .. disorot kamera pasti dia kabur… Merdeka atau mati…! Kayanya Enakan mati…? Mati kulit sensitif.. diganti dengan kulit badak paaaling uenak..! Badak bisa sekolah di SMA Cianjur, Bahkan bisa kuliah di Bandung.. Sekarang masuk SMP Indramayu, sehingga indramayu bergoyang.. Dan seterusnya .. susul menyusul .. Sekarang badak dari Bali mampu menghasilkan 13 judul film.. Badak dari Jawa Timur sudah menghasilkan 5 judul film.. Di depan Malioboro beberapa pasang badak bisa masuk mobil Sampai lupa kesiangan dan akhirnya ditoton banyak orang… Uhuuyy.. ini bisa mengalahkan kerbau-kerbau dimanapun juga. Tak satupun, kerbau yang bisa kumpul orang.., Karena kerbau tidak punya KUA dan Penghulu… Tetapi…. ada orang yang bisa kumpul Keboo….!! Merdeka atau mati…! Kayanya enak mati..? Yaa.. ! mati rasa dibagian muka.. Diganti dengan muka tembok. Paaaling enaak…! Orang bisa antri raskin sambil pegang HP Pelajar bisa nunggak SPP sambil merokok.. Orang tua lupa siapkan SPP, terpakai untuk beli TV dan Kulkas baru.. Koruptor bisa tampil di TV sambil tersenyum.. Korban konspirasi katanya..? Pegawai bisa ngenet pagi di kantornya sambil chating2an.. Bencong bisa jadi penceramah.. WTS Wanita Tidak Sholat bisa ganti nama jadi…, PSK Perempuan Suka Keluyuran PSK bisa ganti nama jadi…. Pramu Syahwat.. supaya mirip pramugari .. katanya.. Pengemis bisa pakai walkman sambil goyang kepala.. Para pengungsi bisa berjoged dalam tendanya.. Pelajar lulus bisa corat-coret apa saja seperti kesetanan..! Orang kampung bisa mabok, walau belinya patungan.. Kuwehnya bakwan.. muntahnya keluar toge, genjer dan oncom.. Uhuuuyyy…! tiada duanya.. Tadinya barang langka sekarang menjadi biasa.. Tadinya dianggap gila sekarang menjadi lumrah.. Ini membuat si Jenius tak berkutik.., mati akal..! Apa hubungannya lulus sekolah dengan corat coret… Jaka sembung naik ojek.., kagak nyambung jak..? Merdeka atau mati..! Kayanya enakan mati..? Mati rasa, harga diri serta gengsi.. Semua diganti dengan materi… Kehormatan diukur dengan pangkat, jabatan, kedudukan, ketiduran.. Kemulyaan bisa diraih dengan kecantikan, kegantengan, keturunan, keningratan, darah biru, darah merah, darah putih, dan darah belang… Harga diri bisa didapat dengan banyaknya harta, wanita, tahta serta toyota.. Serenceng gelar bisa dibeli di kios-kios penjual ijazah luar negeri.. Kemudian tinggal pesan kartu nama dibuat ukurang lebih panjang, agar masuk semua gelarnya… Drs, Ir. KH. Sarimin, MA, ME, MBA, MSC, Phd, STMJ, ALM Dll, DSB, DST.. Uhuuyy..! bil fuluss.., likulli syai’in tembuuss.. Maa fii Fuluuss.., laisa muluuusss… Merdeka atau mati..! Kayanya enakan mati..? Mati rasa, harga diri, serta gengsi Biar tekor.. yang penting kesohor.. Biar beras impor.. …Yang penting gedung-gedung tinggi pada nyongor.. Biar pengemis banyak di trotoar.. .. yang penting bisa melihat saya punya jaguar… Biar orang antri minyak.. yang penting saya bisa tidur nyenyak.. Biar orang antri beras.. yang penting saya bisa tidur pulas Biar rakyat pada kurus.. yang penting korupsi saya mulus.. Biar masyarakt terhimpit.. kejepit.., ..yang penting harta saya melejit.. menjulang kelangit Biar pengungsi tidur ditenda kepanasan dan kehujanan.. Yang penting saya bisa berleha-leha sambil kekenyangan. . Biar rakyat kena sunami,, yang penting saya bisa refresing ke Miami.. Merdeka atau mati…! Kayanya enakan mati…? Mati hati nurani dibunuh oleh materi.. sekali lagi materi.. Berawal dari mimpi-mimpi. . kemudian menjadi obsesi.., Akhirnya menggunakan segala cara untuk mendapatkannya. ..! Tilep sana .., tilep sini.. Sikat sana.., sikat sini.. Tendang sana…, tendang sini.. Fitnah sana.., Fitnah sini.. Jilat sana .. jilat sini…. Sogok sana.., sogok sini… Kasak kusuk sana.., kasak kusuk sini Main dukun sana main dukun sini Dari Cirebon sampai Banten jimatnya ada disini Semuaa… demi kehormatan.. kedudukan.. kemuliyaan dan harga diri Merdeka atau mati…! Kayanya enakan mati…? Mati akal, fikiran, kreatifitas, semangat serta idealisme.. Sampai tak tahu arti merdeka…. Merdeka…! Apakah itu merdeka… Tahukah kamu apa arti merdeka.. Merdeka artinya hormat bendera sambil digerek Setalah itu anda bebas korupsi.. Merdeka artinya bentuk paskibra dengan biaya selangit Bisa beli cendol untuk mengisi danau toba Atau beli krupuk untuk menutup monas.. Merdeka artinya bergadang sampai larut malam, Masang bendara kadang sambil mabok.. Merdeka artinya bikin panggung untuk poco-poco, joged-joged atu goyang ngebor, sampai pagi .., sampai teler.. sampai ngiler… Merdeka artinya orang bisa bebas berbuat apa saja , tanpa kendali yang penting hak asasi katanya… Merdeka artinya gigit duit di semangka, …balap karung, paling banter…. panjat pinang.. Indonesia… ! 62 tahun sudah merdeka….! Lomba-lombanya masiiih… makan kerupuk sajaa… Kaciaaan dech loch…. entar cacingan…. ! Merdeka atau mati…! Kali ini ada yang ingin merdeka.. Tapi mati dia punya nyali… Takut kwali tak terisi… Nyaris tanpa aksi, Cuma bicara sana-sini.. No action talk only… Mimpi-mimpi mulai dirumuskan Idelisme mulai diluncurkan Dasar Negara muali diletakkan Tapi sayang letaknya..sekali lagi letaknya..? Bukan lagi di hati dan fikiran.. Karena sudah pada mati… Akhirnya diletakkan di prassti-prassti, tugu-tugu, buku-buku, kertas-kertas, serta dokumen-dokumen negara… Dibacakan dalam upacara resmi, sumpah jabatan…. … atau dalam cermonial basa basi.. Sementara yang tinggal di hati hanyalah Panca Gila 1. Keuangan yang maha kuasa.. 2. Kemanusiaan yang rakus dan biadab 3. Pengurasan kekayaan Indonesia 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh pejabat yang mirip penjahat, berkolaborasi dengan konlomerat yang suka menyengsarakan rakyat.. 5. Kerakusan sosial bagi seluruh penjahat Indonesia… Na’uuzubillaahi Min Zaalik… Innalillaahi wa inna Ilaihi Roji’uun… dikopas dari
bersiaplahtertawa atau mati. jangan biarkan rongga-rongga menggelegak, lampu-lampu tidak seharusnya berganti puluhan lilin, dan satu per satu berlalu untuk kelanjutan, ada yang duduk tertawa sembari membelai dasi.
SETIAP 17 Agustus, kita bangsa Indonesia merayakan Hari Kemerdekaan. Hari Kemerdekaan bisa diisi dengan berbagai kegiatan mulai dari upacara penaikan bendera, pertunjukan yang berhubungan, hingga lomba. Berbagai acara tersebut seperti pertunjukan seni, tarian, musik, dan marching band. Salah satunya pertunjukan puisi. Puisi merupakan salah satu karya sastra yang paling umum di masyarakat. Puisi dapat dijadikan media untuk membangkitkan semangat perjuangan untuk meraih cita cita kemerdekaan. Berikut contoh puisi kemerdekaan Kita Adalah Pemilik Sah Republik Ini Karya Taufik Ismail Tidak ada pilihan lain Kita harus berjalan terus Karena berhenti atau mundur Berarti hancur Apakah akan kita jual keyakinan kita Dalam pengabdian tanpa harga Akan maukah kita duduk satu meja Dengan para pembunuh tahun yang lalu Dalam setiap kalimat yang berakhiran "Duli Tuanku?" Tidak ada lagi pilihan lain Kita harus berjalan terus Kita adalah manusia bermata sayu, yang di tepi jalan Mengacungkan tangan untuk oplet dan bus yang penuh Kita adalah berpuluh juta yang bertahun hidup sengsara Dipukul banjir, gunung api, kutuk, dan hama Dan bertanya-tanya inikah yang namanya merdeka Kita yang tidak punya kepentingan dengan seribu slogan Dan seribu pengeras suara yang hampa suara Tidak ada lagi pilihan lain Kita harus berjalan terus Jakarta 17 Agustus 45 Dini Hari Karya Sitor Situmorang Sederhana dan murni Impian remaja Hikmah kehidupan berNusa berBangsa berBahasa Kewajaran napas dan degub jantung Keserasian beralam dan bertujuan Lama didambakan menjadi kenyataan wajar, bebas seperti embun seperti sinar matahari menerangi bumi di hari pagi Kemanusiaan Indonesia Merdeka 17 Agustus 1945 Menatap Merah Putih Karya Sapardi Djoko Damono Menatap merah putih Melambai dan menari-nari di angkasa Kibarannya telah banyak menelan korban nyawa dan harta benda Berkibarnya merah putih Yang menjulang tinggi di angkasa Selalu teriring senandung lagu Indonesia Raya Dan tetesan air mata Dulu, ketika masa perjuangan pergerakan kemerdekaan Untuk mengibarkan merah putih harus diawali dengan pertumpahan darah Pejuang yang tak pernah merasa lelah untuk berteriak Merdeka! Menatap merah putih Adalah perlawanan melawan angkara murka Membinasakan penindas dari negeri tercinta Indonesia Menatap merah putih Adalah bergolaknya darah demi membela kebenaran dan asasi manusia Menumpas segala penjajahan di atas bumi pertiwi Menatap merah putih Adalah kebebasan yang mesti dijaga dan dibela Kinara Nya di angkasa raya Berkibarlah terus merah putihku dalam kemenangan dan kedamaian Maju Tak Gentar Karya Mustofa Bisri atau Gus Mus Maju tak gentar Membela yang mungkar Maju tak gentar Hak orang diserang Maju tak gentar "Pasti kita menang!" Pahlawan Tak Dikenal Karya Toto Sudarto Bachtiar Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring Tetapi bukan tidur, sayang Sebuah lubang peluru bundar di dadanya Senyum bekunya mau berkata, kita sedang perang Dia tidak ingat bilamana dia datang Kedua lengannya memeluk senapan Dia tidak tahu untuk siapa dia datang Kemudian dia terbaring, tapi bukan tidur sayang Wajah sunyi setengah tengadah Menangkap sepi padang senja Dunia tambah beku di tengah derap dan suara merdu Dia masih sangat muda Hari itu 10 November, hujan pun mulai turun Orang-orang ingin kembali memandangnya Sambil merangkai karangan bunga Tapi yang nampak, wajah-wajahnya sendiri yang tak dikenalnya Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring Tetapi bukan tidur, sayang Sebuah peluru bundar di dadanya Senyum bekunya mau berkata aku sangat muda. Sebuah Jaket Berlumur Darah Karya Taufiq Ismail Sebuah jaket berlumur darah Kami semua telah menatapmu Telah pergi duka yang agung Dalam kepedihan bertahun-tahun. Sebuah sungai membatasi kita Di bawah terik matahari Jakarta Antara kebebasan dan penindasan Berlapis senjata dan sangkur baja Akan mundurkah kita sekarang Seraya mengucapkan ’Selamat tinggal perjuangan’ Berikrar setia kepada tirani Dan mengenakan baju kebesaran sang pelayan? Spanduk kumal itu, ya spanduk itu Kami semua telah menatapmu Dan di atas bangunan-bangunan Menunduk bendera setengah tiang. Pesan itu telah sampai ke mana-mana Melalui kendaraan yang melintas Abang-abang beca, kuli-kuli pelabuhan Teriakan-teriakan di atas bis kota, pawai-pawai perkasa Prosesi jenazah ke pemakaman Mereka berkata Semuanya berkata Lanjutkan Perjuangan! Baca juga Ini Lagu Nasional Indonesia Bertema Kemerdekaan Atas Kemerdekaan Karya Sapardi Djoko Damono Kita berkata jadilah dan kemerdekaan pun jadilah bagai laut di atasnya langit dan badai tak henti-henti di tepinya cakrawala terjerat juga akhirnya kita, kemudian adalah sibuk mengusut rahasia angka-angka sebelum Hari yang ketujuh tiba sebelum kita ciptakan pula Firdaus dari segenap mimpi kita sementara seekor ular melilit pohon itu inilah kemerdekaan itu, nikmatkanlah Musium Perjuangan Karya Kuntowijoyo Susunan batu yang bulat bentuknya berdiri kukuh menjaga senapan tua peluru menggeletak di atas meja menanti putusan pengunjungnya. Aku tahu sudah, di dalamnya tersimpan darah dan air mata kekasih Aku tahu sudah, di bawahnya terkubur kenangan dan impian Aku tahu sudah, suatu kali ibu-ibu direnggut cintanya dan tak pernah kembali Bukalah tutupnya senapan akan kembali berbunyi meneriakkan semboyan Merdeka atau Mati. Ingatlah, sesudah sebuah perang selalu pertempuran yang baru melawan dirimu. Di Taman Pahlawan Karya A Mustofa Bisri atau Gus Mus Di taman pahlawan beberapa pahlawan sedang berbincang- bincang tentang keberanian dan perjuangan. Mereka bertanya-tanya apakah ada yang mewariskan semangat perjuangan dan pembelaan kepada yang ditinggalkan Ataukah patriotisme dan keberanian di zaman pembangunan ini sudah tinggal menjadi dongeng dan slogan ? banyak sekali tokoh di situ yang diam-diam ikut mendengarkan dengan perasan malu dan sungkan Tokoh-tokoh ini menyesali pihak-pihak yang membawa mereka kemari karena menyangka mereka juga pejuang- pejuang pemberani. Lalu menyesali diri mereka sendiri yang dulu terlalu baik memerankan tokoh-tokoh gagah berani tanpa mengindahkan nurani. Bunga-bunga yang setiap kali ditaburkan justru membuat mereka lebih tertekan Apakah ini yang namanya siksa kubur ? tanya seseorang di antara mereka yang dulu terkenal takabur Tapi kalau kita tak disemayamkan di sini, makam pahlawan ini akan sepi penghuni, kata yang lain menghibur. Tiba-tiba mereka mendengar Marsinah. Tiba-tiba mereka semua yang di Taman Pahlawan, yang betul-betul pahlawan atau yang keliru dianggap pahlawan, begitu girang menunggu salvo ditembakkan dan genderang penghormatan ditabuh lirih mengiringi kedatangan wanita muda yang gagah perkasa itu Di atas, Marsinah yang berkerudung awan putih berselendang pelangi tersenyum manis sekali maaf kawan-kawan, jasadku masih dibutuhkan untuk menyingkapkan kebusukan dan membantu mereka yang mencari muka. kalau sudah tak diperlukan lagi biarlah mereka menanamkannya di mana saja di persada ini sebagai tumbal keadilan atau sekedar bangkai tak berarti Di Balik Seruan Pahlawan Karya Zshara Aurora Kabut.. Dalam kenangan pergolakan pertiwi Mendung.. Bertandakah hujan deras Membanjiri rasa yang haus kemerdekaan Dia yang semua yang ada menunggu keputusan Sakral Serbu.. Merdeka atau mati! Allahu Akbar! Titahmu terdengar kian merasuk dalam jiwa Dalam serbuan bambu runcing menyatu Engkau teruskan menyebut ayat suci Engkau teriakkan semangat juang demi negeri Engkau relakan terkasih menahan tepaan belati Untuk ibu pertiwi Kini kau lihat Merah hitam tanah kelahiranmu Pertumpahan darah para penjajah keji Gemelutmu tak kunjung sia Lindungannya selalu di hatimu Untuk kemerdekaan Indonesia Abadi OL-14
DARKICE - Tomino no jigoku Tomino no Jigoku atau Tomino's Hell merupakan sebuah puisi yang sangat populer dan dikenal sebagai Urban Legend di jepang. Masyarakat jepang percaya bahwa puisi ini tak. Japanese Horror Series 1: Tomino's Hell - Akiba Nation. Urband Legend - Puisi Indah Tomino - Wattpad.

Skip to content Kalkulator KeuanganKonsultasi Perencanaan KeuanganRencana PensiunRencana Dana PendidikanReview AsuransiReview InvestasiIn House TrainingEventEbookArtikelKalkulator KeuanganKonsultasi Perencanaan KeuanganRencana PensiunRencana Dana PendidikanReview AsuransiReview InvestasiIn House TrainingEventEbookArtikelKalkulator KeuanganKonsultasi Perencanaan KeuanganRencana PensiunRencana Dana PendidikanReview AsuransiReview InvestasiIn House TrainingEventEbookArtikel Home » Lifestyle » 20 Puisi Kemerdekaan 17 Agustus HUT RI Ke-77 Menyentuh Hati Dibaca Normal 10 Menit 20 Puisi Kemerdekaan 17 Agustus HUT RI Ke-77 Menyentuh Hati Apakah kamu sedang mencari contoh puisi kemerdekaan untuk caption postingan kemerdekaan di sosial media atau tampil di perayaan kemerdekaan? 20 Contoh Puisi Kemerdekaan yang Membakar Semangat1 Merdeka Dalam Pandemi Oleh Firoh2 Bela Negara oleh Dilla Hardina Agustiani3 Pahlawananku oleh Riza Hidayat4 Hari Itu, Bangsaku Bahagia oleh Asty Kusumadewi5 Diponegoro oleh Chairil Anwar6 Saya Indonesia, Saya Pancasila Oleh Asty Kusumadewi7 Indonesia Sudah Merdeka oleh Asty Kusumadewi8 Musium Perjuangan oleh Kuntowijoyo9 17 Agustus oleh Anwar10 Mengenang oleh Yuliani Megantari11 Merdeka Indonesiaku oleh Rodiyah Allahuan12 Di Bawah Kibaran Merah Putih Aku tersimpuh oleh M. Taufiq13 Pahlawan yang Hilang Oleh Anonymous14 Untukmu Pahlawanku Oleh Anonymous15 Kau Melebur Di Sana Oleh Anonymous16 Apa Kata Bung Hatta oleh Hati Nurahayu17 Tanyaku Sederhana oleh Muhammad Sifak Almurtadho18 Hari merdeka oleh Irham Wahyu S19 Kemerdekaan ini oleh Reyhandi20 Untukmu Pahlawan Indonesiaku oleh AnonymousRayakan HUT Kemerdekaan RI dengan Penuh Semangat 20 Contoh Puisi Kemerdekaan yang Membakar Semangat HUT RI selalu kita jadikan momen yang tepat untuk mengenang kembali besarnya jasa para pahlawan, karena mereka rela berkorban jiwa dan raga untuk kemerdekaan bangsa. Biasanya para seniman sastra menuangkan rasa terima kasihnya melalui puisi. Karya tersebut pun mereka tulis sepenuh hati agar dapat membangkitkan nasionalisme dan kecintaan pada tanah air pada diri kita semua. Apakah kamu saat ini sedang mencari puisi kemerdekaan terbaik untuk kamu bacakan? atau kamu sedang mencari caption untuk postingan kemerdekaan kamu? Jika demikian, Kamu bisa lihat 20 contoh puisi kemerdekaan ini! 1 Merdeka Dalam Pandemi Oleh Firoh Agustus menyapa Hari kemerdekaan akan tiba Hari kemenangan indonesia Hari berkibar x bendera Hidup Negri ku.. hidup negri ku… Tanah air ku Indonesia Hari kemerdekaan indonesia tahun 2021 Sangat berbeda dari tahun sebelum Saat kedatangan tamu virus corona Kami semua tak bisa merayakan Bersama, Indonesia ku.. Tetap kibarkan benderamu Tegakkan tiangmu ikat benderamu Kibarkan.. kibarkan.. Angkat tangan mu, berikan hormat mu, Indonesiaku merdeka.. merdeka.. dan tetap merdeka 17 Agustus 1945 2 Bela Negara oleh Dilla Hardina Agustiani Kobar semangat terus membara Menyulut asa tuk bela negara Berkorban jiwa serta raga Usir penjajah dari tanah air kita Ratusan nyawa pahlawan telah melayang Mereka dengan gagah berani berperang Menebas ketidakadilan walau penuh rintang Agar tak ada lagi rakyat yang terkekang 17 Agustus kita telah merdeka Perjuangan para pahlawan tak sia-sia Terluka parah bahkan hilang nyawa pun rela Demi melihat generasinya hidup damai sentosa 3 Pahlawananku oleh Riza Hidayat Pahlawanku.. Bagaimana ku bisa Membalas jasa-jasamu Yang telah kau berikan untuk bumi pertiwi Haruskah aku turun ke medan perang Haruskah aku mandi berlumuran darah Haruskah aku tertembak peluru penjajah Aku tak tahu cara untuk membalas jasamu Engkau relakan nyawamu Demi suatu kemerdekaan yang mungkin Tak bisa kau raih dengan tanganmu sendiri Pahlawanku.. engkaulah bunga bangsa 4 Hari Itu, Bangsaku Bahagia oleh Asty Kusumadewi Indonesia adalah negara kaya Negara penuh budaya Negara yang selalu jaya Di setiap generasinya Namun, ada kisah nyata dibalik itu semua Penjajahan di mana-mana Perjuangan melawan penjajah durjana Dengan semangat juang 45 Pertumpahan darah di tanah air Saksi bisu perjuangan bangsa Dengan satu keinginannya Tekad kuat untuk Merdeka! Merdeka, Merdeka, Merdeka! Hari Itu Bangsaku Bahagia 17 Agustus 1945 Indonesia merdeka dari segala sengsara dan lara 5 Diponegoro oleh Chairil Anwar Di masa pembangunan ini Tuan hidup kembali Dan bara kagum menjadi api Di depan sekali tuan menanti Tak gentar, lawan banyaknya seratus kali Padang di kanan, keris di kiri Berselempang semangat yang tak bisa mati 6 Saya Indonesia, Saya Pancasila Oleh Asty Kusumadewi Merdeka harga mati! Merdeka harga mati! Merdeka harga mati! Seruan panglima kepada anggotanya Masih ingat bung Tomo dengan semangatnya I Gusti Ngurah Rai dengan Puputan Margarana Palagan Ambarawa dengan tumpah darahnya Bekerjasama untuk tanah air kita Merdeka dari para penjajah durjana 17 Agustus 1945 Proklamasi dibacakan Riuh tangis haru dikumandangkan Jatuhnya Jepang dan merdekanya Negara Indonesia Rumusan Pancasila tersusun secara nyata Bukti jadi dasar Negara Indonesia Lambang negara Bhineka Tunggal Ika Saya Indonesia, Saya Pancasila [Baca Juga Kumpulan Ucapan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia Ke-77] 7 Indonesia Sudah Merdeka oleh Asty Kusumadewi Penjajah melawan Indonesia Peperangan di belahan penjuru Nusantara Bambu runcing senjata utama Memperjuangkan Indonesia merdeka Konon katanya, sepotong roti lebih berharga Soedirman jadi korbannya Pengkhianat bangsa tunduk menggadaikan harga dirinya Bersyukur, Jenderal dilindungi oleh Yang Maha Esa Indonesia sudah merdeka Kapten Pattimura dengan pedangnya Jenderal Soedirman dengan tandunya Pangeran Diponegoro dengan gerilyanya Melawan penjajah sebegitu kuatnya Ucapkan syukur kepada Tuhan kita Dengan segala upaya Dengan pertumpahan darahnya Indonesia, sudah.. Merdeka!! 8 Musium Perjuangan oleh Kuntowijoyo Susunan batu yang bulat bentuknya berdiri kukuh menjaga senapan tua peluru menggeletak di atas meja menanti putusan pengunjungnya. Aku tahu sudah, di dalamnya tersimpan darah dan air mata kekasih Aku tahu sudah, di bawahnya terkubur kenangan dan impian Aku tahu sudah, suatu kali ibu-ibu direnggut cintanya dan tak pernah kembali Bukalah tutupnya senapan akan kembali berbunyi meneriakkan semboyan Merdeka atau Mati. Ingatlah, sesudah sebuah perang selalu pertempuran yang baru melawan dirimu. 9 17 Agustus oleh Anwar Orang jahat selalu lebih kukuh dalam niat busuknya Tak perlu banyak orang untuk merusak sebuah negara Cukup beberapa koruptor untuk Menyikat ludes uang rakyat Beberapa pejabat bebal menggagalkan pembangunan Beberapa politisi memecah belah rakyat Beberapa provokator licik untuk memicu kerusuhan Beberapa orang fanatik membenturkan agama Beberapa tangan terselubung merawat prasangka Beberapa preman meresahkan masyarakat Cukup “setitik nila merusakkan susu sebelanga” Dan bahwa jumlah mereka melimpah, tak pernah cuma seberapa, maka negara hanya punya peluang terbuang Dan Selamat Hari Kemerdekaan Saudara sebangsa Selamat Hari Kemerdekaan Mari berbaris membelanya! 10 Mengenang oleh Yuliani Megantari Muak jadi budak Mereka maju dengan penuh yakin Menentang benteng besi bersama Sembilan obor telah menancap di sudut- sudut bumi Bumi yang telah basah Ketika mereka bergegas Di pintu pagi yang cemas Aku hanya dapat menanti kabar dari langit dan bumi Dentang jam berbunyi detik demi detik Mereka telah pergi Kembali pada cahaya, yang menjadi air Mengalir pada muara yang tak pernah berbatas Kembali pada api, tanah pijakan ibu pertiwi Terbang ke atas langit tak berlapis yang menyatu bersama udara Merongga dalam kekekalan Bumi telah mencatat nama mereka Pada sebuah puisi yang kurangkai ini Dan terkenang menjadi dongeng anak negeri 11 Merdeka Indonesiaku oleh Rodiyah Allahuan Hari ini… tujuh belas Agustus Indonesia memperingati hari lahirnya Gema merdeka dikumandangkan Dari segala penjuru negeri ini 77 tahun silam … Indonesia dijajah oleh kaum penjajah Banyak darah ditumpahkan, nyawa dikorbankan Demi untuk satu kata MERDEKA Kini… Indonesia telah merdeka Rakyat dapat tersenyum bangga Sang saka merah putih berkibar sempurna Mengudara di angkasa raya Jayalah Negeriku Makmurlah bangsaku Kau tetap Indonesiaku MERDEKA..MERDEKA..MERDEKA 12 Di Bawah Kibaran Merah Putih Aku tersimpuh oleh M. Taufiq Di bawah kibaran merah putih bayangnya berdansa dengan pasir yang kupijak menekuk, meliuk, menggelora Aku tersimpuh di bawah naungan merah putih yang enggan turun, enggan layu setelah lama badai menghujamnya Mencari pijakan, aku harus bangkit menepis debu yang menggelayutiku menebalkan lagi tapak kakiku ini waktuku berdiri! Tak lagi aku lengah, takkan ini tanah bukan tanah tanpa darah ia terhampar bukan tanpa tangis terserak cecer tiap partikel mesiu di sana Jika pada patahan waktu yang lalu aku bersembunyi, berkarung pada lipatan detik ini, aku bukanlah kemarin aku adalah detik ini, aku akan menjadi esok Aku terhuyung memegang erat tiang merah putih aku memanjat asa, memupuk tekad Indonesia, pegang genggam beraniku! 13 Pahlawan yang Hilang Oleh Anonymous Di mana lagi kau kutemukan keberanianmu Di mana lagi kan kutemukan pekik teriak semangatmu Di mana lagi ku temukan sosok sepertimu Wahai pahlawan Beribu hari telah kulalui Jutaan hari telah kuhitung dengan jemari Namun tak mampu juga kutemukan Sosok pahlawan sejati Kumeniti jalanan penuh duri dan ranjau Menyusuri gurun pasir yang kering kerontang Dimanakah kan kutemui lagi Sosok sepertimu wahai pahlawanku 14 Untukmu Pahlawanku Oleh Anonymous Cucuran keringat di tubuhmu Darah yang mengalir dalam ragamu Tak patahkan semangat juangmu Untuk meraih harapan, kemerdekaan Tekadmu yang membara Dengan gagah tegap kau berdiri Tak pedulikan rasa sakit Demi sang bumi pertiwi ini Namun… Kini perjuanganmu itu seperti tak berarti Tangisan sedih rakyat kecil menjadi-jadi Korupsipun seperti sudah menjadi tradisi. 15 Kau Melebur Di Sana Oleh Anonymous Kau melebur di sana di permulaan musim gerhana yang terselubung aroma darah dan tanah yang berembun air mata kau melebur di sana kala sang surya mengelupaskan kulit kami hingga kawanan peluhmu yang siaga menghalau kepulan debu yang mengepung dari negeri asing kau melebur di sana saat air bah berlarian memanjati hamparan tanah usang dengan jeritan malang serta busung lapar kau melebur di sana saat air mata telah mengguruh menjadi telaga hingga timba yang kau ayunkan menandaskan kepingan dahaga yang merintih di setiap gigir luka kami 16 Apa Kata Bung Hatta oleh Hati Nurahayu Banyak kata untuk negeri Terjujur dari jiwa yang murni Indonesia ada selalu di hati Terucap pesan yang terpatri Persatuan satu harus miliki Jangan pudar karena dari para pembenci Memecah belah negeri Karena ingin kita dikuliti Jatuh bangunnya negeri Ingatlah selalu tertanam di diri Bersatu padu selalu ada di jiwa kami Penjajah pemecah belah takut kekuatan ini 17 Tanyaku Sederhana oleh Muhammad Sifak Almurtadho Aku adalah seribu tahun lalu Mencoba melawan semua kalah dan luka untuk kubawa pergi Merenggut semua kalimat asa untuk merdeka Angkasa surya menopang semua deru ombak derita Ringkus habis semuanya! Tanpa ada orang yang tersisa Semua tulisan-tulisan dari penyair terkenal ini Adalah bukti nyata Kalau dulu negara ini menelan jutaan jiwa Sampai merdeka! Saat ini, negara ini dijajah mati oleh pribumi sendiri Bukannya benar pertanyaanku? Sudahi semua pertikaian ini, atau merdeka dua kali? Ringkus peristiwa! Kita merdeka karena kita berbeda! 18 Hari merdeka oleh Irham Wahyu S Sorak gempita Di hari Jumat, 17 Agustus 1945 Merdeka.. Merdeka.. Merdeka.. Teriak rakyat di penjuru Indonesia Alhamdulillah… Syukur… Jawaban doa dari pejuang selama berabad-abad… Bebas… Tak terkekang… Bangkit… Geliat roda kehidupan bangsa… Gelorakan jiwa… Sucikan nurani… Tebalkan tekad… Untuk Negeri tercinta… Terarah… Terukur… Lagu pembangunan Demi kejayaan Indonesia 19 Kemerdekaan ini oleh Reyhandi Kemerdekaan ini adalah usaha Usaha tanpa menyerah para pahlawan Kemerdekaan ini adalah keringat Yang setia mencucur ruah hingga habis Kemerdekaan ini adalah lelah Lelah yang setia menghantui Kemerdekaan ini adalah darah Karena berjuta ton darah raib untuk kemerdekaan, tergadai Kemerdekaan ini adalah nyawa Karena di indonesia ini beratus ratus tahun silam nyawa melayang Semuanya untuk indonesia Semuanya untuk senyum anak indonesia Semuanya untuk masa depan indonesia yang lebih cerah. 20 Untukmu Pahlawan Indonesiaku oleh Anonymous Demi negeri Engkau korbankan waktumu Demi bangsa Rela kau taruhkan nyawamu Maut menghadang di depan Kau bilang itu hiburan Tampak raut wajahmu Tak segelintir rasa takut Semangat membara di jiwamu Taklukkan mereka penghalang negri Hari-hari mu di warnai Pembunuhan dan pembantaian Dan dihiasi Bunga-bunga api Mengalir sungai darah di sekitarmu Bahkan tak jarang mata air darah itu yang muncul dari tubuhmu Namun, tak dapat runtuhkan tebing semangat juangmu Bambu runcing yang setia menemanimu Kaki telanjang yang tak beralas Pakaian dengan seribu wangian Basah di badan kering pun di badan Yang kini menghantarkan Indonesia Ke dalam istana kemerdekaan. Rayakan HUT Kemerdekaan RI dengan Penuh Semangat Mari kita bersama-sama merayakan kemerdekaan RI dengan penuh semangat. Semoga puisi kemerdekaan yang kamu bacakan pun bisa membuat kita lebih menghargai jasa para pahlawan. Tak lupa, tetaplah memiliki semangat seperti para pahlawan yang telah memerjuangkan kemerdekaan, termasuk semangat menuju kemerdekaan keuangan, ya. Mari kita mulai dengan mengatur keuangan bulanan kita supaya lebih teratur. Caranya, kamu bisa ikuti setiap penjelasan dalam ebook berikut ini. Yuk, download sekarang dan langsung terapkan. Sebarkan ungkapan kebahagiaan dengan puisi kemerdekaan di hari kemerdekaan ini. Bagikan isi artikel informatif di atas untuk menambah inspirasi ketika bertemu sanak saudara dan teman di hari yang bersejarah ini. Merdeka! Editor Ratna Sri H. Sumber Referensi Nurul Fitriana Fauziah. 3 Agustus 2022. 40 Puisi pembakar semangat kemerdekaan menyentuh dan inspiratif. – Dendy Agustiyan, Seorang digital marketer yang terus belajar untuk mengembangkan kemampuannya. Memiliki latar belakang pendidikan S1 Ilmu Komunikasi di Fakultas Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Komputer Indonesia. Dengan pengalaman sebagai online marketing dan tele marketing. Related Posts Page load link Go to Top

Merdeka Kau 'kan tahu nikmatnya. Nyanyian kebebasan. Ohoi, Lelaki boleh genit bermanja-manja Antara hidup dan mati tentu kau memilih mati. Puisi-puisimu (3 puisi), Puisi-puisi Kita (15 puisi), Puisi-puisi Suwuk (10 puisi) dan Puisi-puisi Tamu (18 puisi). Jika ditotal ada 60 puisi. Namun di bagian keterangan saya tulis hanya 43 puisi
Puisi Perjuangan, Merdeka atau Mati. Bagaimana kata kata puisi perjuangan dalam bait puisi merdeka atau mati yang dipublikasikan berkas puisi untuk kali ini. Untuk lebih jelasnya puisi tentang perjuangan yang menceritakan puisi kepahlawan dan perjuang, disimak saja berikut ini puisi tentang merdeka atau mati. PUISI MERDEKA ATAU MATI! Karya Satria Panji Elfalah Kulit keriput, pandangan nanar Kursi goyang menjemput pinggang renta Mengajak akal dan pikiran bersajak Tentang kawan sebangsa Kukira madu 'kan menjemput Takkan ada belulang berbungkus kulit lagi Tiada lagu muram berskala minor Nihil nelangsa Kapal-kapal besar bersandar Sauh terjun Kulihat rambut-rambut emas tertiup angin Seketika, murka mengetuk di daun pintu Allahuakbar! Allahuakbar! Allahuakbar! Kudengar lantangnya nama-Mu Di antara lautan manusia Meneriakkan luka dalam daging yang menganga Darahku bukan darahmu Napasku bukan napasmu Tapi tanah ini satu Dalam genggaman sehidup semati Merah putih biru di kepala Yamato Berkibar congkak Sobek! Sobek birunya langit! Jadikan darah dan tulang mengangkasa! Kulihat darah menggagahi kain putih Kudengar rintihan peluru di kedua telinga Kurasakan nestapa dari anak cucu adam Kucium aroma mesiu dan darah Wahai penyair kematian Hunuskan bambu runcingmu! Bungkam mereka dengan darahmu! Butakan netra mereka dengan apimu! Kau takkan pulang Kau takkan kembali Namun kau akan abadi Dalam selembar kain putih berdarah merah Takkan kau peluk anak dan istrimu lagi Takkan mendendangkan lagu di atas punggung kerbau Namun kau akan abadi Dalam bercarik-carik kertas diktat pengingat masa lampau Jembatan Merah kian merah Kau cekik Mallaby dengan takbirmu Perseteruan kian pelik Namun kau, bukan ilalang, melainkan karang Bangkit! Merdeka atau mati! Sorak sorai menggunung Derap kakimu menghujam bumi Di persimpangan kau berlari Anak-anak peluru bersarang Merah, baju lusuhmu memerah Namun merah putih harus tetap mengangkasa Demi anak cucumu Demi saudara dan saudarimu Demi nama tanah air Kau gugur di bawah merah putih Air mata membasahi pipimu yang kuyu Bukan kesedihan yang memelukmu Kebahagiaan dan kebanggan mencumbumu Dalam bait doa, dalam bait sajak, ia 'kan selalu ada Bandung, 8 Januari 2017. Demikianlah puisi pejuangan merdeka atau mati, baca juga puisi pahlawan perjuangan yang lainnya di halaman bberkas puisi, semoga puisi perjuang yang dipubikasikan ini menghibur san bermanfaat.
10Puisi Cinta Rusia - Masih dalam satu topik dengan 10 puisi perang Rusia , di mana topik dalam puisi tersebut menjelaskan tentang jiwa patriotisme, sosial , perdamaian dan berlabuh pada puisi percintaan yang ada di bawah ini . Malam acacia Hidup hanya punya dua tiga hari bercinta: lalu pohon gigih ini digantuni berates lebah dan bunga Waktu malam bulan juni: jika acacia kembang dan layu
Puisi Anakku Menulis Merdeka atau Mati Karya Wahyu Prasetya Anakku Menulis Merdeka atau MatiDengan cat semprot anakku menulis di dinding-dinding rumahkalimat yang ia pilih dari buku tulis sejarah sekolah dasarnyawarna merah yang melukiskan masa lampau pekikanada luka parah, da khianat, ada timbunan tentara, petani...peperangan akan selalu direncanakan dari pikiran sebuah rumahmaka ia mengecatnya,"merdeka atau mati"lalu teman-temannya pun menambahkan beberapa kata-kata,"viva iwan fals!"dari sebuah dinding rumah, sejuta senjata dan calon korban dicatatbahkan ada pula yang berani menyemprotnya dengan cat merah, jari-jari anak-anakkuapakah beda kemerdekaan ini dengan ketulusan tentang matiapalah arti letusan di benua dengan 350 tahun yang menggilas kitaIndonesia adalah sebuah peta yang pernah diperdaya oleh ranjau intrik, bom dan kasak kusuk,"merdeka atau mati"Lalu aku pun menyisipkan kata-kata juga"hidup ibu hidup bapak hidup dada hidup dedy"malampun menyisakan bauan tinner dan huruf melototbiarlahKemerdekaan yang kami syukuri dalam rumah sederhana inihanya huruf, kalimat dan bahasa cata semprotdan jari jari anak anakku yang mengutip ingatan buku tulis sejarahnyaesok ia akan membacanya keras-keras, hallo indonesia?hallo Kemerdekaan siapa?Malang, 1 Mei 1995Puisi Anakku Menulis Merdeka atau MatiKarya Wahyu PrasetyaBiodata Wahyu PrasetyaEko Susetyo Wahyu Ispurwanto akrab dipanggil Pungky lahir pada tanggal 5 Februari 1957 di Malang, Jawa Prasetya meninggal dunia pada hari Rabu tanggal 14 Februari 2018 pada umur 61.
Puisiini untuk seseorang yang telah membantuku untuk bangkit dari keterpurukan mental akibat perang batin berkepanjangan .Cinta itu ternyata tidak mudah , banyak permasalahan yang datang silih berganti untuk menguji ketulusanya .Mudah mudahan puisi cinta romantis sampai mati ini di bacanya dan dia mengerti bahwa aku punya harapan besar punya cita cita jika memang kita di pertemukan dalam satu
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Puisi Naratif Merdeka atau MatiJika ada dua cinta, manakah yang akan kau pilih? Ini kisah seorang wanita yang disukai oleh dua lelaki. Yang satu tampan rupawan. Yang satu kaya terkemuka. Keduanya telah menyampaikan perasaan kepada bulan berparas ayu. Yang satu membawa sekuntum bunga mawar. Yang satu membawa parfum dari wanita tidak bisa menolak cinta keduanya. Lelaki pertama dan kedua bingung bukan kepalang. Tidak mungkin mereka mau memutuskan untuk bertarung di puncak gunung. Yang satu membawa pedang paling tajam. Yang satu membawa senapan dari saling menyerang dan bertahan. Yang satu kakinya tertembak, napasnya terengah-engah. Yang satu tangannya terkoyak, merintih kesakitan. Tak tega, si wanita menyuruh salah satu di antara mereka untuk menyerah. Ia meneteskan air mata penuh harap. Namun, tekad kedua lelaki itu sudah adalah kemerdekaan yang harus berucap dalam hati, 1 2 Lihat Puisi Selengkapnya

Penampilanpertama Abid dalam kompetisi puisi online..backsound gebyar-gebyar oleh coklat

Ilustrasi Puisi Kemerdekaan. Foto adalah karya sastra yang dibuat sebagai ungkapan dari keinginan, keadaan, dan perasaan penulis yang dituangkan dalam bentuk bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, serta menggunakan kata-kata yang lebih indah dan imajinatif kata-kata kiasan.Membaca atau menulis puisi merupakan kegiatan yang menyenangkan, karena kita dapat mengungkapkan seluruh isi hati dalam bentuk tulisan yang menyusun sebuah puisi. Selain itu, puisi juga dapat menyemarakkan hari-hari penting, salah satunya Hari Kemerdekaan kamu yang ingin membangkitkan semangat kemerdekaan di Hari Ulang Tahun Republik Indonesia, berikut kumpulan puisi kemerdekaan singkat dan bagus tema perjuangan yang dikutip dari buku Puisi Kemerdekaan Antologi Puisi yang ditulis oleh 17 Guru Indonesia 2019.Ilustrasi Puisi Kemerdekaan. Foto Kemerdekaan Singkat dan BagusDarah menggenang di tanah tak bertuanBergelimpangan di medan perangMengangkat panji kemenanganSeorang pejuang berteriak lantangGagah berani memegang senjata lawan penjajahTubuh kekar dihujani peluruPenuh lubang di sekujur tubuhDarah bercucuran mereka tetap tegak berdiriSekali lagi lantangkan merdeka atau matiDarah bertumpah membanjiri persadaTulang belulang berserakanSebuah pengorbanan yang harus dibayar mahalJiwa gugur tak terhitung jumlahnyaDarah segar merasuk di sela-sela tanah airDengan bangga jasadmu tersenyumTiada kata yang dapat terucapKaka membaca lembaran kitab-kitabKubaca dengan hati yang ikut terlelapDalam buaian sejarah pejuang penuh harapanBerikan segala jiwa raga merekaBersama-sama wujudkan asaHingga raga terpisah dengan nyawaMeski kini mereka telah tiadaKami kan mengenang dan memujaPerjuangan telah dapatkan merdekaAnugerah terindah dari Sang PenciptaItulah kumpulan puisi kemerdekaan singkat dan bagus tema perjuangan. Sekali merdeka tetap merdeka! CHL

Berikutkumpulan puisi kemerdekaan menyentuh hati, bisa jadi referensi di malam 17 Agustus:Merdeka atau MatiKarya: YaminDarah di tanah tak bertuan menggenang
Jikadada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak. Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu. Kenang, kenanglah kami. Karya : Chairil Anwar. Dikutip dari : Suyono Suyatno, Joko Adi Sasmito, dan Erli Yetti, Antologi Puisi Indonesia Modern Anak-Anak, Jakarta, Yayasan Obor Indonesia, 2008. Analisislah struktur fisik puisi tersebut!
Merdekaatau Mati! Penulis. krisanadmin2 - Oktober 10, 2021. 623. 0. Facebook. Twitter. Pinterest. Puisi 7; Galeri 5; Opini 3; Pendiri & Pembina 2; Video 0; TENTANG KITA. Portal berita KrisanOnline adalah media digital karya jurnalistik yang digunakan pula sebagai media penunjang pembelajaran guru dan siswa. KrisanOnline dikelola oleh
Puisiini menceritakan atau menggambarkan suasana perjuangan untuk memperjuangkan kemerdekaan dari penjajahan demi mempertahankan keormatan bagi manusia. Mereka hanya dihadapkan dengan dua pilihan antara berjuang untuk merdeka atau dijajah lagi. Hal tersebut yang harus mereka pilih. Tidak ada piliahan lain selain dua pilihan itu.
SIKAPGEREJA BEBAS DALAM UCAPAN BERKAT KEPADA ORANG MATI ADALAH HOBATAN DAN TAHYUL. Dalam persidangan Sinode tahun 1989 Hal. 9 dinyatakan bahwa ketika seorang Pelayan Sabda Allah mengucapkan berkat sambil mengangkat tangannya pada peti mayat, Bahwa perbuatan yang demikian adalah hobatan atau tahyul.
.